Author : UnknownTidak ada komentar
Menurut laporan CNN Indonesia, kebutuhan akan aluminium yang semakin tinggi di pasar domestik ternyata tidak diimbangi dengan pasokan produksi yang cukup. Karena kekurangan pasokan aluminium, Indonesia harus melakukan impor terhadap produk tersebut.
Achmad Saifuni, Ketua Umum Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (Aplindo) mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan 600 hingga 800 ribu ton aluminium murni per tahun. Namun ironisnya Indonesia hanya mampu menghasilkan ingot yang diproduksi PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebesar 250 ribu ton.
"Sisanya yang 550 ribu ton itu kita masih impor," ujar Saifuni di Jakarta, Rabu (26/11).
Menurut Saifuni, ketidakmampuan Indonesia dalam memproduksi aluminium disebabkan kurangnya infrastruktur di bidang energi. Pasalnya 50 persen beban produksi aluminium berasal dari pasokan energi. Menurut Achmad, setiap memproduksi 1 ton aluminium dibutuhkan 16,7 megawatt listrik.
Oleh sebab itu, menurut Saifuni, industri aluminium sangat bergantung pada proyek dari PLN sebagai penyedia infrastruktur energi. Apabila pemerintah dan PLN mampu menyediakan sumber energi yang murah, Saifuni yakin pertumbuhan industri aluminium akan mampu mengurangi defisit produksi.
Posted On : Selasa, 02 Desember 2014Time : 02.59