---

Menurut copperinvestingnews.com dalam hal produksi tembaga, Chili menyumbang bagian terbesar dari output dunia. Namun, masih ada beberapa negara lain dengan operasi yang signifikan, termasuk tetangganya Peru, serta Cina, Amerika Serikat dan Rusia.

The US Geological Survey telah merilis Kumpulan data terbaru nya pada negara-negara penghasil tembaga, dan Copper Investing News mengambil beberapa kreteria untuk dilihat dan merangkum Top 10 Negara yang memproduksi Tembaga. Di bawah ini adalah daftar negara-negara, bersama dengan sedikit informasi latar belakang pada setiap bangsa.

1. Chili

• Produksi tambang: 5.700.000 ton

Yang pertama naik adalah Chile, menghasilkan whopping 5.700.000 ton tembaga pada tahun 2013. Itu naik dari 5.430.000 ton pada tahun 2012. Seperti Laporan Economist, "the red metal provides" 20 persen dari produk domestik bruto negara itu dan menyumbang 60 persen dari ekspor negara. Publikasi ini juga mencatat bahwa berkat tembaga perekonomian Chili berkembang sebesar 6 persen per tahun; itu juga berpengaruh pada industri kredit dengan tingkat rendah di negara itu serta inflasi dan pengangguran.

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah negara dalam jangka setahun.

2. Cina

• Produksi tambang: 1.650.000 ton

Cina adalah kedua yang paling mendekati, menghasilkan kurang dari setengah dari put out oleh Chile. Tercatat 1.650.000 ton produksi tembaga pada 2013, meningkat dari 1.630.000 ton yang diproduksi pada tahun 2012. Cina, konsumen dunia terbesar tembaga, menekan tingkat rekor produksi untuk logam merah pada bulan November 2013, menurut Reuters. Lokasi produksi baru terus datang sampai tahun 2013 di Cina, meningkatkan produksi pada tingkat yang stabil. Selain itu, mengimpor konsentrat tembaga mentah ke China mahal, menyebabkan operasi peleburan dalam negeri mulai meningkat.

3. Peru

• Produksi tambang: 1.300.000 ton

Peru memproduksi 1.300.000 ton tembaga pada 2013, tidak bergerak banyak dari tingkat produksinya pada 2012. Peru pernah melaporkan bahwa produksi tambang negara bisa naik sebanyak 10 persen pada tahun 2014, Peru energy dan tambang Minister, Jorge Merino, telah memproyeksikan kenaikan 17 persen dalam produksi tembaga sebagai hasil dari beberapa proyek baru yang diatur akan terbuka di tahun mendatang. Negara ini juga mengharapkan lebih banyak investasi asing ke sektor pertambangan sebagai hasil dari proyek-proyek ini.

4. Amerika Serikat

• Produksi tambang: 1.220.000 ton

AS memproduksi 1.220.000 ton tembaga untuk 2013, naik sedikit dari angka sebesar 1.170.000 ton pada tahun 2012. MINING.com mencatat bahwa peningkatan ini terjadi, meski bencana longsor di tambang Bingham Canyon Utah pada awal 2013; insiden itu menyebabkan untuk penghentian produksi dalam beberapa waktu. Total produksi tembaga di AS bernilai lebih dari $ 1 miliar.

5. Australia

• Produksi tambang: 990.000 ton

Pada tahun 2013, 990.000 ton tembaga yang diproduksi di Australia, menandai peningkatan dari 958.000 ton pada tahun 2012. Geoscience Australia, sebuah badan pemerintah, mencatat bahwa sebagian besar sumber daya tembaga di negara tersebut berlokasi di Queensland dan Australia Selatan, meskipun ada sumber daya di setiap negara bagian dan di Northern Territory juga. Sebagian besar produksi negara itu berpusat di wilayah Gunung Isa di Queensland dan tambang Olympic Dam di Australia Selatan.

6. Rusia

• Produksi tambang: 930.000 ton

Rusia menempati urutan keenam, setelah memproduksi 930.000 ton tembaga pada tahun 2013. Itu meningkat naik dari 883.000 ton diproduksi pada tahun 2012. NASDAQ melaporkan bahwa Rusia memiliki sekitar 10 persen dari cadangan tembaga dunia, dan deposito ini terletak terutama di Siberia dan Ural. Sebagian besar proyek-proyek tembaga Rusia berada di daerah terpencil, jauh dari penduduk dan infrastruktur, yang membuat operasi pertambangan relatif sulit. Selain itu, negara itu memiliki undang-undang yang membatasi jumlah investasi asing di cadangan mineral.

7. Republik Demokratik Kongo

• Produksi tambang: 900.000 ton

Republik Demokratik Kongo memproduksi 900.000 ton tembaga pada 2013, peningkatan signifikan dari 600.000 ton produksi di dalam negeri pada tahun 2012. International Monetary Fund percaya tingkat produksi dapat memacu pertumbuhan ekonomi negara ke 8,7 persen pada 2014, menurut Bloomberg. Pada tahun 2012, industri pertambangan terdiri lebih 15 persen dari produk domestik bruto Kongo, catatan sumber pemberitaan.

8. Zambia

• Produksi tambang: 830.000 ton

Di Zambia, 830.000 ton tembaga diproduksi pada tahun 2013, menandai peningkatan dari tahun 2012 sebesar 690.000 ton. Melihat 2013 beberapa proyek tembaga baru dimulai di Zambia, meningkatkan produksi sebesar 21 persen dalam 11 bulan dari awal tahun, menurut The Wall Street Journal.

"Kami berada pada tingkat di mana sebagian besar proyek tembaga yang telah di jaringan pipa beberapa tahun yang lalu bermunculan," Fredrick Bantubonse, analis logam independen yang berbasis di Zambia, mengatakan kepada Journal.

9. Kanada

• Produksi tambang: 630.000 ton

Kanada hanya berhasil masuk 9 besar dengan 630.000 ton produksi tembaga pada 2013, naik dari 579.000 ton pada tahun 2012. Natural Resources Kanada mencatat volume tembaga dan nilainya meningkat meskipun penurunan harga logam sepanjang tahun. The organization attributes Kenaikan ini untuk pembukaan tambang baru dengan Glencore Xstrata (LSE: GLEN) dan Hudbay Mineral (TSX: HBM).

10. Mexico

• Produksi tambang: 480.000 ton

Berada di nomor 10 adalah Meksiko, menghasilkan 480.000 ton tembaga pada 2013, meningkat dari 440.000 ton yang diproduksi pada tahun 2012. Seperti negara-negara lain di daftar ini, Meksiko memperkirakan peningkatan produksi tembaga selama dua tahun ke depan, sesuai laporan Bloomberg. Namun, publikasi tersebut mencatat bahwa harga tembaga perlu tetap stabil agar itu terjadi.

---