Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan

Author : UnknownTidak ada komentar

Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan

Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas, sebenarnya bisa dilakukan oleh masyarat luas setidaknya untuk memberi pertolongan pertama selagi menunggu bantuan medis datang. Dengan adanya pertolongan pertama, tentu dapat meminimalkan angka kematian, kecacatan atau cedera bisa dikurangi. Selain itu, kecelakaan lalu lintas juga bisa menimbulkan luka psikologis. Untuk mengatasi trauma pasca kecelakaan dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti pembahasan sebelumnya.

Pertolongan pertama adalah perawatan awal yang diberikan kepada orang yang terluka. Perawatan ini tepat waktu sebelum datangnya bantuan medis berarti selisih antara hidup dan mati. Karena tidak selalu, ada kemungkinan bahwa perawatan medis datang tepat waktu mencapai korban dalam satu jam.

Dalam hal ini para pejalan kaki, penonton dan orang-orang lain yang terlibat dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan. Namun, penanganan yang tidak tepat kepada korban kadangkala dapat memperburuk situasi. Meskipun menyediakan pertolongan pertama untuk korban kecelakaan tidak begitu rumit tapi kita harus menyadari prosedur dan tindakan pencegahan.

Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu korban lakalantas:

1. Evakuasi Korban
Kadang-kadang luka korban semakin parah karena evakuasi yang tidak benar. Usahakan memindahkan korban dilakukan oleh tiga orang agar beban lebih ringan sehingga korban aman pada saat evakuasi. Mengangkat secara bersamaan pada satu sisi menggunakan lengan kemudian dekap dan pindah secara berlahan. Turunkan korban secara bersamaan. Alangkah lebih baik kalau jaraknya jauh, gunakan tandu.

2. Periksa Kesadaran
Periksa apakah korban masih dalam kondisi sadar atau tidak dengan menepuk atau menggerak-gerakkan pundaknya. Jika masih sadar, maka bantu korban untuk menemukan posisi yang paling nyaman selagi Anda meminta bantuan dari orang sekitar atau para medis.

3. Periksa Pernapasan
Jika korban kecelakaan tidak sadar, buka jalan napasnya terlebih dulu lalu lihat, dengar, dan rasakan apakah korban bernapas dengan normal. Jangan samakan pernapasan agonal dengan pernapasan normal. Pernapasan agonal biasanya terjadi setelah jantung berhenti sampai 40 persen, pasien sulit bernapas, berat, berisik, atau terengah. Pernapasan ini dikenal sebagai tanda serangan jantung. Pastikan pula Anda sudah menghubungi Unit Gawat Darurat.

4. Periksa Pulang Patah
Biasanya terjadi akibat benturan keras, keinginan kuat untuk menolong terkadang membuat seseorang buru-buru ingin membawa korban kerumah sakit. banyak kejadian kecelakaan mobil atau motor dimana korban mengalami cedera/patah tulang belakang ataupun tulang leher sebagai bagian sistem saraf pusat. Pertolongan terburu-buru dengan mengangak korban secara serampangan justru dapat memperparah kondisi patahn tulang tersebut dan akibatnya fatal salah satunya menyebabkan kecacatan pada korban dan parahnya menyebabkan kematian.

5. Periksa Luka Lecet
Biasanya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit terkelupas dan tampak titik-titik pendarahan. Bersihkan kulit sekitar luka mulai dari tengah luka sampai ke kulit sekitar luka. Tutup dengan kain penutup luka steril dan plester.

6. Periksa Luka Sayat atau Iris
Biasanya terjadi akibat kontak dengan senjata tajam. Akibatnya jaringan kulit dan lapisan di bawahnya terputus dengan kedalaman bervariasi. Bersihkan luka dengan cairan antiseptik. Tutup luka dengan plester. Gunakan kain dan kasa yang steril untuk menutupi luka.

7. Kompresi Dada
Letakkan tumit salah satu tangan di tengah dada, letakkan tumit tangan lainnya di atas dengan jari-jari saling mengunci. Tekan dada dengan kedalaman empat hingga lima cm.

8. Napas Bantuan
Jepit hidung korban dan mulailah Anda mengambil napas dengan normal. Bibir Anda mengatup seluruhnya di bagian mulut korban. Hembuskan udara hingga dada korban terlihat naik kurang lebih satu detik. Beri waktu sampai dinding dada turun kembali. Ulangi

9. Perhatikan apakah ada cedera atau trauma
Jika ada perdarahan, maka ambil kasa dan tekan untuk menghentikan perdarahan. Saat ada kotoran pada luka, cukup bersihkan dengan diusap dan jangan dicuci. Jika korban mengalami atah tulang terbuka, ambil kasa setebal kain lalu tekan untuk menghentikan perdarahan. Jika ada tulang yang terlepas keluar jangan dimasukkan karena bagian itu sudah terkena kotoran, jika dimasukkan bisa menyebabkan infeksi. Sebisa mungkin kirim korban ke RS dalam waktu kurang dari 12 jam.

10. Membantu Menghentikan Perdarahan
Salah satu resiko trauma adalah terjadinya perdarahan jika ada luka. Untuk menghindari semakin banyak darah yang hilang dimana dapat berisiko terjadinya Shock karena perdarahan. Sebelum petugas kesehatan datang anda dapat membantu mengurangi perdarahan dengan cara bebat luka atau menekan kuat-kuat luka dengan kain yang tebal. cara seperti itu dapat membantu korban mengalami kehilangan banyak darah yang dapat memperburuk kondisinya. Jika luka terjadi di tangan dan kaki, namun tidak ada kecurigaan patah tulang maka tinggikan posisi tangan dan kaki diatas jantung untuk mengurangi derasnya aliran darahnya.

*) Perlu di INGAT!!

Pertolongan pertama bukan tindakan pengobatan, tetapi adalah tindakan antisipatif dalam keadaan darurat, dan memiliki dampak yang sangat besar bagi korban. Kesalahan dalam tindakan penanganan dapat mendatangkan cidera, kecacatan bahkan kematian.


Posted On : Kamis, 20 November 2014Time : 05.39
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Gracia Widyakarsa Group | |